Kloroplas : Sejarah, Fungsi, lokasi dan hal menarik seputar kloroplas

 Apa itu Kloroplas? Dan apa saja fungsinya? 

      Kloroplas adalah organel sel tumbuhan dan beberapa jenis protista yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas mengandung pigmen klorofil yang dapat menyerap energi cahaya untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Selain itu, kloroplas juga berperan dalam produksi oksigen dan penyimpanan energi dalam bentuk gula.

      Fungsi utama kloroplas adalah sebagai tempat terjadinya fotosintesis, yaitu proses di mana cahaya matahari diubah menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa. Selain itu, kloroplas juga berperan dalam produksi oksigen melalui proses fotosintesis dan menyimpan energi dalam bentuk gula. Kloroplas juga terlibat dalam proses pembentukan asam amino dan protein.

Bagaimana Kloroplas dapat ditemukan oleh ilmuan? 

       

     Sejarah kloroplas dimulai pada tahun 1686 ketika seorang ilmuwan Inggris bernama Nehemiah Grew menemukan bahwa daun mengandung mikroskopik benda-benda yang disebut stomata. Kemudian pada tahun 1779, seorang ahli botani berkebangsaan Belanda, Jan Ingenhousz, menemukan bahwa daun tumbuhan hanya bisa melakukan fotosintesis jika ditempatkan di bawah cahaya matahari.

     Pada tahun 1804, seorang ahli botani Jerman bernama Karl Rudolphi mengamati adanya benda-benda bulat di dalam sel tumbuhan dan memberinya nama "Körnchen" atau "granula". Namun, belum diketahui fungsi sebenarnya dari granula tersebut.

     Pada tahun 1837, seorang ahli botani Jerman bernama Matthias Schleiden mengajukan teori bahwa sel tumbuhan adalah unit dasar kehidupan tumbuhan dan bahwa semua jaringan tumbuhan terdiri dari sel-sel tersebut. Kemudian pada tahun 1838, seorang ahli zoologi Jerman bernama Theodor Schwann mengajukan teori yang serupa untuk sel-sel hewan.

     Pada tahun 1854, seorang ahli botani Swiss bernama Julius von Sachs menemukan bahwa granula yang ditemukan oleh Rudolphi adalah organel yang terkait dengan fotosintesis dan memberinya nama "Korn" atau "plastid". Von Sachs juga memperkirakan bahwa plastid mengandung zat hijau yang berperan dalam fotosintesis.

     Pada tahun 1883, seorang ahli biologi Jerman bernama Andreas Schimper mengamati adanya organel berbentuk bulat di dalam sel tumbuhan yang mengandung zat hijau dan berperan dalam fotosintesis. Schimper memberinya nama "chloroplast" yang berasal dari kata Yunani "chloros" yang berarti hijau dan "plast" yang berarti membentuk atau membentuk.

Ada yang bilang, Kloroplas adalah bakteri purba? 

      Ya, hal tersebut bisa dikatakan benar adanya. kloroplas diperkirakan berasal dari bakteri purba yang mengalami proses endosimbiosis, yaitu proses simbiosis di mana satu organisme hidup di dalam organisme lain dalam jangka waktu yang lama. Teori endosimbiosis pertama kali diajukan oleh ahli biologi Lynn Margulis pada tahun 1967, dan kemudian dikembangkan oleh para ilmuwan lainnya.

      Menurut teori endosimbiosis, nenek moyang kloroplas adalah bakteri fotosintetik purba yang masuk ke dalam sel-sel awal tumbuhan hijau dan terjadi simbiosis. Bakteri tersebut kemudian hidup bersama dalam simbiosis saling menguntungkan dan berkembang biak di dalam sel induk. Selama berlangsungnya proses evolusi, bakteri tersebut beradaptasi dan mengalami banyak perubahan struktural dan fungsional yang akhirnya membentuk kloroplas seperti yang kita kenal saat ini.

Lalu, Jika Dahulu Kloroplas Adalah Bakteri Purba, Apakah Kloroplas mempunyai Kromosom? 

      Benar, kloroplas memiliki kromosom sendiri yang disebut kromosom kloroplas atau plastom. Kromosom kloroplas berbentuk sirkular dan mengandung sejumlah gen yang terkait dengan fungsi-fungsi penting dalam fotosintesis dan produksi energi. Kromosom kloroplas juga terkait dengan beberapa mekanisme regulasi genetik, termasuk ekspresi gen dan pembelahan sel kloroplas.

Sumber referensi :

Raven, P. H., Evert, R. F., & Eichhorn, S. E. (2017). Biology of Plants. W.H. Freeman and Company.

Taiz, L., & Zeiger, E. (2010). Plant Physiology. Sinauer Associates, Inc.

Berg, J. M., Tymoczko, J. L., & Stryer, L. (2002). Biochemistry. W.H. Freeman and Company.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kladogram : pengertian, istilah penting, dan jenis jenis kladogram

Regulasi Genetika pada Bakteri E. coli: Mekanisme Lac Operon dalam Mengontrol Metabolisme Laktosa

Regulasi Siklus Sel: Tahap-Tahap Mitosis, Protein CDK dan Cyclin, dan Proses Cek Poin